PENDAHULUAN
Kita semua ketahui bahwa bahan kimia yang tersebar dalam lingkungan fisik ini ada yang bermanfaat dan sangat diperlukan kehadirannya dalam jumlah sebanyak mungkin, ada juga yang berguna dalam kadar tertentu ada pula yang betul-betul bersifat sebagai racun dan berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar.
Bahan-bahan kimia yang kehadirannya
dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup
manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar.
Berdasarkan Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, polusi atau pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Ada beberapa hal yag menjadi sumber
utama terjadinya pencemaran, antara lain:
- Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
- Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
- Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
- Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
- Proses-proses dalam pabrik.
- Sisa-sisa buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas.
Pencemaran terbagi menjadi empat
macam, yaitu pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran
bunyi/suara. Namun di dalam makalah kami kali ini kami khusus membahas mengenai
pencemaran bunyi/suara.
Kehidupan modern sepertinya jadi
perjuangan yang tak berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang
peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita
juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang
menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Survei yang dilakukan Kementerian
Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi itu mencatat bahwa sekitar 38 juta
penduduk Indonesia terganggu pendengarannya.
Melihat hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan sehari–hari tentang dampak kebisingan atau pencemaran suara inilah seharusnya diambil langkah – langkah yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang dianggap tidak begitu berdampak dibanding dengan polusi air, tanah dan udara yang sekarang ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari–hari.
Melihat hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan sehari–hari tentang dampak kebisingan atau pencemaran suara inilah seharusnya diambil langkah – langkah yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang dianggap tidak begitu berdampak dibanding dengan polusi air, tanah dan udara yang sekarang ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari–hari.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakng di atas
kami dapat menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah yang dimaksud dengan pencemaran bunyi?
- Mengapa pencemaran bunyi dapat terjadi?
- Apa saja dampak yang diakibatkan dari pencemaran bunyi?
- Bagaimana cara menanggulani pencemaran bunyi?
C. Tujuan
Tujuan kami menyusun makalah ini
antara lain:
- Mengetahui definisi pencemaran suara atau bunyi
- Mengetahui penyebab terjadinya pencemaran bunyi/suara
- Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran bunyi/suara
- Mengetahui cara-cara menanggulangi pencemaran bunyi/suara
PEMBAHASAN.
. Definisi
Pencemaran Bunyi/Suara
Ada beberapa pengertian yang
berkaitan dengan pencemaran bunyi, antara lain:
Pencemaran bunyi (bunyi persekitaran) merupakan bunyihasil dari mesin, hewan dan manusia yang mengganggu
aktivitas atau keseimbangan kehidupan manusia atau hewan.
- Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
- Pencamaran bunyi adalah bunyi bising yang keterlaluan yang bisa memekakkan telinga siapa yang mendengarnya.Pencemaran bunyi biasanya melebihi 80 desibel (dB).
- Pencemaran bunyi adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan
dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan
dalam satuan desibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan
sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan.
B. Sebab-Sebab Pencemaran Bunyi/Suara
Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat syarat suatu zat disebut
polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup.Sifatpolutanadalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Bunyi yang menimbulkan kebisingan
disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu
keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut
bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi
mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan
gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks
ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya
pencemaran bunyi, maka kita perlu tahu sumber-sumber dari pencemaran bunyi.
Sumber pencemaran bunyi ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap
mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak bergerak. Umumnya
sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan,
pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga.
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh
aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh
akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak
seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang
torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat
pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya
pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan
lain-lain.
Sebagai contoh beberapa bunyi/suara
yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel
adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
C. Dampak dari
Pencemaran Bunyi/Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada
kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Pencemaran bunyi dapat menyebabkan
berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan
komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory,
misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti
gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja,
stres dan kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi
sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba.
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi,
konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas tinggi dapat
menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang
situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan
evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh
rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin,
tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa
rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila
kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik
berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya
disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang
jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan
dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai
pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda
bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan
seseorang.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat
menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat
menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau
mual-mual.
5. Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada
kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli
progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman
dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan
terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi
apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan
tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan
kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi
yang biasanya digunakan untuk percakapan.
4Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada
kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli
progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman
dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan
terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi
apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan
tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan
kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi
yang biasanya digunakan untuk percakapan.
Macam-macam gangguan pendengaran
(ketulian), dapat dibagi atas :
1. Tuli sementara (Temporaryt
Treshold Shift =TTS)
Diakibatkan pemaparan terhadap
bising dengan intensitas tinggi. Seseorang akan mengalami penurunan daya dengar
yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu singkat. Apabila
tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih
kembali.
2. Tuli Menetap (Permanent
Treshold Shift =PTS)
Diakibatkan waktu paparan yang lama
(kronis), besarnya PTS di pengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :
- Tingginya level suara
- Lama paparan
- Spektrum suara
- Temporal pattern, bila kebisingan yang kontinyu maka kemungkinan terjadi TTS akan lebih besar
- Kepekaan individu
- Pengaruh obat-obatan, beberapa obat-obatan dapat memperberat (pengaruh synergistik) ketulian apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya quinine, aspirin, dan beberapa obat lainnya
- Keadaan Kesehatan
3. Trauma Akustik
Trauma akustik adalah setiap perlukaan
yamg merusak sebagian atau seluruh alat pendengaran yang disebabkan oleh
pengaruh pajanan tunggal atau beberapa pajanan dari bising dengan intensitas
yang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau suara yang sangat keras, seperti suara
ledakan meriam yang dapat memecahkan gendang telinga, merusakkan tulang
pendengaran atau saraf sensoris pendengaran.
4. Prebycusis
Penurunan daya dengar sebagai
akibat pertambahan usia merupakan gejala yang dialami hampir semua orang dan
dikenal dengan prebycusis (menurunnya daya dengar pada nada tinggi).
Gejala ini harus diperhitungkan jika menilai penurunan daya dengar akibat
pajanan bising ditempat kerja.
5. Tinitus
Tinitus merupakan suatu tanda gejala
awal terjadinya gangguan pendengaran . Gejala yang ditimbulkan yaitu telinga
berdenging. Orang yang dapat merasakan tinitus dapat merasakan gejala tersebut
pada saat keadaan hening seperti saat tidur malam hari atau saat berada diruang
pemeriksaan audiometri (ILO, 1998).
D. Cara
Menanggulangi Pencemaran Bunyi/Suara
1.
Penggunaa alat peredam suara
Ada berbagai cara untuk mengurangi
pencemaran suara, salah satunya adalah penggunaan alat peredam suara,
kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang
Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron,
Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan
memakai bahan-bahan peredam. Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber
bising atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Selain
itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat
dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai
kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur Jendera
Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising.
Dimensi Bangunan Peredam Bising
tersebut antara lain :
a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bisik
a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik. Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upaya mengurangi polusi suara.
a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bisik
a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik. Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upaya mengurangi polusi suara.
2.
Pendidikan
Melalui pendidikan dapat memberikan
kesadaran serta membentuk sikap positif terhadap alam sekiar terutama dari
hal-hal yang sangat kecil. Melalui pendidikan mereka dapat mengetahui berbagai
pencemaran alam dari segi efek-efek negative terhadap lingkungan dan manusia.
3.
Tanggung jawab bersama
Pemerintah harus berperan dalam
membuat hukum untuk melindungi alam sekitar. Pengawasan oleh pejabat
lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha pabrik harus mendapatkan pengetahuan
tentang berbagai bentuk pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan sebelum
memulai operasi pabriknya. Sehingga pemilik pabrik dapat memasang alat peredam
suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir. Terutama
untuk pabrik kendaran, Pabrik kendaraan perlu memikirkan produksi kendaraan
yang mesinnya lebih senyap dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan alat-alat yang dapat menimbulkan kebisingan. karena delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan alat-alat yang dapat menimbulkan kebisingan. karena delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
4.
Pameran dan kampanye lingkungan
Mengadakan pameran secara
berkala disetiap daerah tertentu tentu perlu dilakukan dengan mendistribusikan
brosur tenteng penyebab dan dampak pencemaran suara terhadap lingkungan dan
manusia. Selain itu, pemerintah perlu menunjukkan slide terkait pencemaran
suara agar dapat menyadarkan masyarakat dan mengajar masyarakat untuk
melindungi lingkungan.
5.
Melalui media massa
Penyiaran masalah terkait lingkungan
agar masyarakat peka dan berhati-hati untuk melindungi lingkungan dari
pencemaran. Di samping itu juga pihak media massa juga harus selalu meng-uptade
informasi tentang lingkungan terutama masalah pencemaran.
kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil diskusi kelompok kami, dapat diambil kesimpulan
bahwa pencemaran bunyi/suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara
diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi
bising dan tidak menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai
polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang diakibatkan
pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti polusi
udara maupun polusi air.Walaupun tidak begitu mendapat perhatian seperti 3 pencemaran lain, pencemaran suara merupakan suatu yang sangat penting untuk dikaji karena dampaknya kian hari kian terlihat. sssssssssBahkan dampak yang ditimbulkan tidak kalah berbahaya dengan pencemaran-pencemaran ynag lain. Untuk itu perlu adanya penanggulangan dari pemerintah, lingkungan sekitar dan juga diri sendiri.